I. ETIKA
Dari segi
etimologi (asal kata), istilah etika berasal dari kata Latin “Ethicos” yang
berarti kebiasaan. Dengan demikian menurut pengertian yang asli, yang dikatakan
baik itu apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Kemudian lambat laun
pengertian ini berubah, bahwa etika adalah suatu ilmu yang mebicarakan masalah
perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang
dapat dinilai tidak baik.
Etika juga
disebut ilmu normative, maka dengan sendirinya berisi ketentuan-ketentuan
(norma-norma) dan nilai-nilai yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kamus
besar bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1988),
etika dirumuskan dalam tiga arti, yaitu;
1. Ilmu tentang apa
yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak).
2. Kumpulan
asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3. Nilai
mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Definisi Etika Menurut
Ahli :
1.
Drs. O.P. Simorangkir
Etika atau etik sebagai
pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
2.
Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat
Etika adalah teori
tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk,
sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
3.
Rosita Noer
Etika adalah
ajaran(normatif) dan pengetahuan(positif) tentang yang baik dan yang buruk,
menjadi tuntutan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
4.
Drs. H. Burhanudin Salam
Etika adalah cabang
filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menetukan perilaku
manusia dalam hidupnya.
5.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995)
Etika
adalah nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat. Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan buruk, tentang hak dan
kewajiban moral.
6.
Menurut Maryani & Ludigdo (2001)
Etika
adalah seperangkat aturan dan norma atau pedoman yang mengatur perilaku
manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang dianut
oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi.
7.
Menurut Filsuf Yunani Kuno Socrates
Etika
adalah penyelidikan kehidupan. Etika juga dapat didefinisikan sebagai ilmu
praktis yang berkaitan dengan moralitas tindakan manusia, ilmu tindakan manusia
yang berfungsi sebagai referensi untuk apa yang benar atau apa yang salah,
semacam penyelidikan ilmiah ke dalam prinsip-prinsip moralitas, cara
mempelajari perilaku manusia dari titik pandang dari apa yang disebut
moralitas, suatu jenis ilmu pengetahuan yang meletakkan prinsip-prinsip hidup
yang tepat, sebuah studi tentang kejujuran dari perilaku manusia, ilmu praktis
yang panduan dalam tindakan manusia serta bagaimana hidup benar dan baik, dan
itu adalah ilmu yang normatif dan praktis dan berbasis pada alasan yang
mempelajari perilaku manusia serta memberikan norma kejujuran alam serta
integritas.
8.
Magnis Suseno
Etika
adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran yang memberi kita norma tentang
bagaimana kita harus hidup dalam moralitas. Moralitas adalah petunjuk konkret
yang siap pakai tentang bagaimana kita harus hidup.
Macam-macam
Etika :
Ada dua
macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia :
1) Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
2) Etika
Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku
ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu
yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai
dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
Etika secara umum dapat dibagi
menjadi :
1) Etika
Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak
secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan
prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak
serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum
dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian
umum dan teori-teori.
2) Etika
Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan
yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan
dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan,
yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun,
penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan
orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi
oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia
mengambil suatu keputusan atau tindakan, dan teori serta prinsip moral dasar
yang ada dibaliknya.
Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua
bagian :
1) Etika
individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya
sendiri.
2) Etika
sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia
sebagai anggota umat manusia.
II. PROFESI
Profesi
adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess",
yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna:
"Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara
tetap/permanen".
Profesi
adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode
etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi
tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan,
militer,teknik dan desainer.
Ciri-ciri
Profesi
Secara umum
ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
1. Adanya
pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat
pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Adanya
kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku
profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi
pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan
kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
4. Ada izin
khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan
dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa
keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk
menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
5. Kaum
profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
III. OPINI
PENGERTIAN DESKRIPSI ETIKA DAN PROFESI
Etika
profesi adalah suatu ilmu mengenai hak dan kewajiaban yang diladasi dengan
pendidikan keahlian tertentu. Dasar ini merupakan hal yang diperlukan dalam
beretika profesi. Sehingga tidak terjadi penyimpangan - penyimpangan yang
menyebabkan ketidaksesuain.
Profesionalisme sangat penting dalam suatu pekerjaan,
bukan hanya loyalitas tetapi etika profesilah yang sangat penting. Etika sangat
penting dalam menyelesaikan suatu masalah, sehingga bila suatu profesi tanpa
etika akan terjadi penyimpangan-penyimpangan yang mengakibatkan terjadinya
ketidakadilan. Ketidakadilan yang dirasakan oleh orang lain akan mengakibatkan
kehilangan kepercayaan yang berdampak sangat buruk, karena kepercayaan
merupakan suatu dasar atau landasan yang dipakai dalam suatu pekerjaan.
Tanpa etika
profesi, apa yang semula dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan
segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa
(okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dn
ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak adanya lagi respek maupun kepercayaan
yag pantas diberikan kepada para elite profesional ini.
Dari pernyataan-pernyataan tersebut dapat disimpulkan
bahwa, Etika profesi merupakan bagaimana seseorang harus berperilaku baik dalam
menjalankan profesinya secara profesional agar dapat diterima oleh masyarakat.
Dengan etika profesi diharapkan kaum profesional dapat bekerja sebaik mungkin,
serta dapat mempertanggung jawabkan tugas yang dilakukan dari segi tuntutan
pekerjaannya.
Sumber :
http://mulyafajar.blogspot.com/2013/04/pengertian-etika-profesi.html
http://sonny1107.wordpress.com/2013/10/13/pengertian-etika-profesi-dan-etika-profesi/
http://rifkygusma.blogspot.com/2009/10/definisi-etika-profesi-akuntansi.html
Noer, Rosita.1998. Menggugah Etika
Bisnis Orde Baru. Pustaka Sinar Harapan: Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar